Sejarah Indonesia mencatat lima stasiun tertua yang masih aktif beroperasi hingga kini. Stasiun merupakan sarana untuk moda transportasi kereta api. Pembangunan stasiun dan juga jalurnya dimulai dari masa kolonial Belanda tahun 1864 yang lampau.
Terdapat stasiun yang telah berusia ratusan tahun namun masih aktif beroperasi sampai saat ini. Beberapa di antaranya mulai dari Stasiun Tanggung, Stasiun Brumbung, hingga Stasiun Kedungjati. Ketahui informasi selengkapnya melalui penjelasan di bawah ini!
Ini 4 Stasiun Tertua dalam Sejarah Indonesia yang Aktif hingga Kini
Telah mengalami renovasi beberapa kali, daftar stasiun dengan umur paling tua di Indonesia berikut ini masih bertahan hingga kini dan digunakan untuk tempat kedatangan dan kepergian kereta api:
Termasuk stasiun kecil atau stasiun kelas III, Stasiun Tanggung terletak di Tanggungharjo, Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan stasiun ini dimulai pada tahun 1864. Kemudian, stasiun kembali didirikan di tahun 1910.
Pada tanggal 10 Agustus 1867, Stasiun Tanggung adalah saksi pembukaan jalur pertama untuk kereta api tujuan Tanggung-Kemijen berjarak 25 km.
Untuk arsitekturnya, Stasiun Tanggung bergaya seperti bangunan Swiss. Arsitektur ini masih bertahan sampai hari ini. Lalu, Anda akan mendapati tugu peringatan yang unik bertuliskan ‘Di Bumi Inilah Kita Bermula’.
Tugu tersebut menjadi pengingat awal mula kereta api di negara ini. Selain itu, ada rumah panggung kayu di area belakang stasiun. Fungsinya zaman dahulu digunakan menjadi rumah dari kepala stasiun.
Kini, Stasiun Tanggung beroperasi menjadi stasiun pemantau. Keberadaannya dilindungi oleh UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagai stasiun bersejarah.
Stasiun Alastua (Semarang)
Berikutnya, ada Stasiun Alastua yang berlokasi di Tlogomulyo, Kec. Pedurungan, Kota Semarang. Stasiun ini termasuk kelas II dan diresmikan 10 Agustus 1867.
Letak stasiun ini berada pada jalur kereta api yang pertama di negara ini, yaitu Solo-Yogyakarta atau Semarang-Vorstenlanden. Lebih tepatnya, berada di Desa Kemijen, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang.
Pembangunan jalur pertama tersebut dimulai 17 Juni 1864. Letak Stasiun Alastua berada di antara Stasiun Tanggung dan Stasiun Samarang NIS.
Operasional stasiun saat ini digunakan sebagai tempat pemberhentian untuk kereta api yang berasal dari timur dan ingin menuju ke arah barat. Ini dengan catatan jika Stasiun Semarang Tawang jalurnya sedang penuh atau tergenang banjir.
Stasiun Brumbung (Demak)
Stasiun tertua dalam sejarah Indonesia selanjutnya adalah Stasiun Brumbung. Termasuk dalam stasiun kelas II, Stasiun Brumbung berlokasi di Kembangarum, Kec. Mranggen, Kab. Demak.
Peresmian stasiun ini sama waktunya dengan Stasiun Alastua, yaitu 10 Agustus 1867. Lokasinya pun berada pada jalur pertama kereta api Indonesia yang menghubungkan antara Semarang-Solo-Yogyakarta.
Titiknya berada di antara Stasiun Tanggung dan Stasiun Semarang NIS, seperti Stasiun Alastua. Operasional Stasiun Brumbung masih aktif hingga kini. Stasiun ini adalah percabangan untuk jalur rel tujuan Surakarta dan Surabaya.
Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta)
Stasiun Lempuyangan termasuk stasiun tertua di Indonesia. Stasiun ini juga menjadi yang pertama kali didirikan di Yogyakarta. Operasional stasiun dimulai dari 10 Juni 1872 hingga kini.
Awalnya, tujuan operasional stasiun adalah sebagai pengangkutan komoditas serta mobilitas masyarakat di daerah Vorstenlanden-Semarang.
Adapun untuk saat ini, operasional Stasiun Lempuyangan berfungsi sebagai tempat pemberhentian kereta api kelas ekonomi maupun campuran. Baik itu dari maupun menuju macam-macam kota yang terdapat di Pulau Jawa.
Empat stasiun tertua dalam sejarah Indonesia tersebut masih aktif hingga kini dengan fungsi khususnya masing-masing. Dari empat stasiun di atas, stasiun mana yang pernah Anda kunjungi?