Keluhan yang paling sering dialami ialah cacingan pada anak, apalagi lebih rentan serang daerah dengan kemiskinan ekstrem seperti di negara berkembang. Itulah mengapa Anda harus tahu ciri, penyebab, serta bagaimana mencegahnya.
Infeksi tersebut dapat terjadi apabila si kecil langsung melakukan kontak dengan telur cacing di minuman, makanan, atau benda. Bahkan jika tidak mencuci tangan dengan benar, maka dapat disebarkan ke orang lain.
Ketahui Ciri Gejala Cacingan Pada Anak
Hampir sebagian besar anak pasi mengalami keluhan ini dan tidak menunjukkan gejala serius. Bahkan banyak orang tua yang justru tidak sadar gejalanya karena memang menyerupai masalah kesehatan lain. Sebagai orang tua tentunya Anda harus tahu apa gejala atau ciri anak cacingan. Berikut ada beberapa gejala yang baiknya diketahui:
- Cacing di feses
Ini merupakan gejala paling umum yang dialami si kecil. Cacing kremi dan pita merupakan jenis yang kerap tampak di feses. - Masalah pencernaan
Anak yang terinfeksi oleh cacing biasanya mengalami masalah pada pencernaannya. Misalnya nafsu makan turun, muntah, sembelit, diare, atau sakit perut. Jika tidak langsung diatasi, maka cacing tersebut akan nempel di dinding usus kemudian melukainya. Apalagi cacing akan berkembang biak di usus, jika menumpuk dapat menyumbat sistem pencernaan. - Anus gatal
Ini juga merupakan ciri lain dari cacingan pada anak di mana paling kerap terlihat dan khas. Ini biasanya karena cacing kremi, sebab telurnya nempel di anus sehingga menimbulkan iritasi, serta membuat gatal. - BAB ada darah
Infeksi karena cacing gelang bisa membuai BAB jadi berdarah. Itu disebabkan cacingnya tertinggal di dinding usus serta mengakibatkan terjadinya pendarahan. - Ruam kulit
Gejala ini dikarenakan cacing kremi, tapi jenis tambang juga dapat menyebabkan munculnya ruam, apalagi jika masuk kulit. Gatal karena infeksi ini bisa membuat si kecil rewel. - Batuk
Infeksi karena cacing gelang menyebabkan batuk dan itu biasanya dialami jika menginfeksi paru-paru dulu, baru ke sistem pencernaan. Selain batuk juga mengakibatkan radang tenggorokan. - Berat badan kurang
Biasanya cacingan pada anak juga menyebabkan buah hati jadi kurus tidak bisa naik berat badannya. Sebab nutrisi yang harusnya diserap tubuh justru diambil cacing, sehingga badannya lebih kurus.
Lalu Apa Penyebab Anak Cacingan???
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan infeksi cacing kepada si buah hati. Misalnya ketika jajan sembarangan, mengonsumsi buah atau sayur yang tidak dicuci bersih, atau kontak langsung dengan orang terinfeksi. Selain itu juga bisa terjadi apabila anak mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
Cacing sendiri bisa memasuki tubuh menggunakan beragam cara, misalnya ketika tangan si kecil terkena tinja ataupun tanah yang ada telur cacingnya. Lalu telur-telur cacing itu masuk lewat mulut saat anak makan tanpa membersihkan atau mencuci bersih tangannya. Saat sudah ada di dalam tubuh, maka telur tersebut akan menetas di usus kecil dan ke area anus. Cacing-cacing yang menetas tersebut bisa tinggal di usus dan itu menyebabkan cacingan pada anak.
Tampilan fisik dari cacing tersebut menyerupai benang putih biasa. Untuk panjangnya sendiri kurang lebih 1 cm dan hidupnya di area usus bagian bawah. Untuk satu ekor cacing betina bisa menghasilkan telur sampai 16 ribu buah. Telur-telur tersebut juga dapat menyebabkan infeksi dan penyebarannya dapat terjadi ketika si kecil menggaruk pantat karena terasa gatal.
Kemudian anak tidak langsung mencuci tangannya sehingga menyebabkan telur-telurnya menempel di kuku. Itulah yang menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit kepada orang lain. Jika ingin menekan penyebaran cacingan pada anak, maka orang tua bisa mengajarkan kepada si kecil mengenai cara menjaga kebersihan. Karena sebagian besar anak enggan mencuci tangan sampai bersih setelah bermain.
Bagaimana Cara Mencegah Cacingan Pada Anak?
Infeksi cacing ini dapat membuat tumbuh kembang anak terpengaruh. Sehingga jika sudah tahu apa saja gejalanya, baiknya Anda melakukan pencegahan secara tepat, seperti menjalankan beberapa hal berikut:
1. Mengajarkan kebersihan
Sebagai orang tua Anda bisa mengajarkan si kecil untuk mencuci tangan dengan benar. Terutama setelah bermain di luar maupun di dalam, ajarkan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir. Ajak anak melakukan hal tersebut setiap kali selesai bermain, sebelum makan, dan setelah memakai kamar mandi. Jika dibiasakan, maka anak akan menjadi terbiasa dengan sendirinya.
2. Rutin mengganti baju
Orang tua juga harus mengajarkan anak agar mengganti pakaiannya setiap hari, terutama sehabis bermain di luar. Tentunya jangan lupa mandi dulu agar kotoran yang menempel bisa hilang.
3. Potong kuku berkala
Karena telur cacing bisa menempel dan tinggal di bawah kuku si kecil, maka potong secara berkala. Apalagi jika anak kerap melakukan aktivitas di luar ruangan.
4. Pencegahan lain
Selain hal-hal tersebut, Anda bisa melakukan pencegahan dengan cara, mengganti dan mencuci sprei setidaknya satu minggu sekali, berikan obat cacing pada anak rutin, masak sayur serta buah hingga matang
Jika ingin cegah infeksi berulang, maka sebaiknya berikan obat cacing rutin sekitar 6 bulan sekali. Jika gejala cacingan pada anak tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat cacing, maka bawa ke dokter.