Kondisi ekonomi global saat ini bisa dikatakan belum membaik dari tahun sebelumnya. Beberapa negara bahkan ada yang mengalami resesi ekonomi termasuk negara-negara maju seperti Jepang.
Selain Jepang, terdapat pula beberapa negara yang melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negatif selama beberapa kuartal. Lalu, negara mana saja yang mengalami resesi?
Negara yang Mengalami Resesi dalam Ekonomi Global 2024
Terdapat sederet negara yang jatuh ke dalam jurang resesi. Berikut adalah daftar negara-negara tersebut:
Irlandia
PDB Irlandia mengalami kemunduran sebesar 1,9 persen pada kuartal kedua dan 0,7 persen pada kuartal ketiga pada tahun 2023. Kemunduran tersebut merupakan kelanjutan dari resesi sebelumnya pada masa sebelumnya.
Ada beberapa faktor yang turut menjadi penyebab terjadinya resesi di Irlandia seperti melemahnya aktivitas ekspor farmasi dan manufaktur perusahaan multinasional, kompleksitas Brexit serta dampak Covid 19.
Finlandia
Selain Irlandia, Finlandia juga mengalami kemunduran PDB pada kuartal kedua tahun 2023. Finlandia mengalami kemunduran sebesar 0,9 persen di kuartal kedua dan 0,4 persen pada kuartal ketiga.
Angka penurunan tersebut jauh lebih tajam dari resesi tiga bulan sebelumnya yang turun sebesar 1,2 persen. Finlandia sendiri terkenal akan inovasi teknologinya yang sayangnya mengalami tekanan akibat beberapa faktor.
Beberapa faktor yang menyebabkan penekanan perekonomian Finlandia diantaranya yaitu melambatnya ekonomi global dan masalah perdagangan internasional.
Jepang
Sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia Jepang juga ke dalam jurang resesi. Jepang mengalami penurunan sebesar 0,8 persen pada kuartal kedua dan 0,4 persen pada kuartal ketiga.
Ada banyak sekali hal yang turut menyebabkan terjadinya resesi ekonomi di Jepang seperti menurunnya populasi masyarakat Jepang. Menurunnya jumlah populasi Jepang menyebabkan menurunnya pula produksi dan konsumsi.
Inggris
Negara maju berikutnya yang mengalami resesi adalah Inggris. Pada kuartal kedua, Inggris mengalami penurunan sebesar 0,1 persen yang kemudian disusul penurunan sebesar 0,3 persen di kuartal ketiga.
Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan resesi di Inggris seperti melambatnya perekonomian akibat Brexit dan dampak dari Covid 19.
Adapun sektor utama perekonomian Inggris adalah pariwisata, perhotelan, dan ritel yang terganggu akibat masalah rantai pasokan. Sedangkan pada sektor jasa, perekonomian Inggris terpukul akibat perubahan perilaku konsumen.
Jadi, meskipun terjadi kenaikan populasi dan upah, menurunnya belanja konsumen juga menyebabkan terjadinya resesi.
Denmark
PDB Denmark pada kuartal ketiga mengalami penurunan sebesar 0,3 persen yang menjadi penurunan susulan dari periode sebelumnya. Salah satu sektor yang menutupi kelemahan perekonomian Inggris yaitu sektor farmasi.
Estonia
Pada tahun 2023, perekonomian Estonia mengalami penurunan sebesar 3,5 persen dan 0,4 persen di tahun 2023. Resesi di Estonia diperkirakan terjadi akibat menghilangnya daya saing dan tantangan ekspor.
Luxembourg
Penurunan pertumbuhan riil Luxembourg mengalami penurunan sebesar 0,6 persen di tahun 2023. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Badan Eksekutif Uni Eropa dimana angka tersebut melampaui perkiraan IMF yang memprediksi penurunan sebesar 0,4 persen.
Peru
Dikenal sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia, Peru juga mengalami resesi pada tahun ini. Resesi terjadi akibat adanya cuaca ekstrem seperti El Nino, investasi swasta dan protes yang terjadi di tahun ini dan tahun sebelumnya.
Itulah beberapa negara yang mengalami resesi dalam ekonomi global. Hampir sebagian besar negara yang mengalami resesi adalah negara maju yang terkenal akan kekuatan perekonomiannya.