Penyakit Alzheimer adalah konfisi otak degeneratif yang menyebabkan penurunan progresif dalam sejumlah aspek. Sebagai salah satu gangguan sistem saraf otak, pengobatan penyakit alzheimer dikenal tidak mudah. Gangguan ini dapat merusak kemampuan berpikir, ingatan, bahkan perilaku.
Secara umum, alzheimer sendiri merupakan suatu kondisi medis yang umumnya terjadi pada kalangan lansia. Namun ternyata, sebenarnya ini merupakan salah satu tipe penyakit yang belum bisa disembuhkan secara total.
Pengobatan penyakit alzheimer yang diberikan umumnya hanya dapat membantu mengurangi gejala sekaligus membantu melambatkan perkembangan penyakitnya. Karena itu, penting untuk mengenali apa saja terapi pengobatannya sebagai solusi alternatif.
Mengenal Definisi, Penyebab, dan Faktor Risiko Alzheimer
Pada dasarnya, alzheimer merupakan bentuk demensia neurodegeneratif yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Contoh gangguannya seperti kerusakan ingatan, gangguan kemampuan berpikir, hingga kesulitan berbicara.
Penyakitnya disebabkan oleh gangguan protein dalam otak yang menghambat kinerja sel saraf atau neuron. Ada dua protein utama yang terlibat, yaitu Beta-amiloid sebagai penyebab pengendapan protein dalam otak dan Neurofibril sebagai pembawa nutrisi ke sel otak.
Sebelum lanjut membahas pengobatan penyakit alzheimer, sebaiknya ketahui juga apa saja faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena masalah medis tersebut. Sebagai referensi, berikut ini beberapa faktornya:
- Pertambahan usia
- Jenis kelamin (menurut riset, wanita disebut mempunyai risiko alzheimer lebih tinggi dibanding laki-laki)
- Trauma pada kepala (misal cedera serius akibat olahraga, kecelakaan, atau prosedur operasi)
- Gangguan kognitif
- Riwayat keluarga (ada faktor genetik)
- Menderita down syndrome
- Paparan terhadap polusi udara dalam jangka panjang
- Tingginya konsumsi alkohol secara berlebihan
- Kesehatan jantung (para pengidap kolesterol dan hipertensi cenderung lebih berisiko)
- Pola tidur buruk
- Gaya hidup tidak sehat
Tahapan Penyakit Alzheimer Menurut Gejalanya
Secara umum, pengobatan penyakit alzheimer bisa berbeda-beda menurut tahapan atau tingkatan penyakitnya. Jika dibedah satu persatu menurut gejalanya, masalah medis ini bisa terjadi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Awal
Tahap awal umumnya sulit untuk didiagnosis karena gejalanya seringkali dianggap sebagai tanda-tanda penuaan alami atau stres. Gejala pada tahap ini bisa meliputi kesulitan mengingat informasi baru, seperti nama orang baru atau janji yang telah dibuat.
Selain itu, penderita dapat menjadi bingung dalam menentukan arah atau lokasi yang seharusnya mereka kenal. Contoh gejala lain adalah kesulitan dalam menemukan kata-kata serta mulai kesulitan menulis.
2. Tahap Pertengahan
Berbeda dengan tahap awal, pada tingkat ini biasanya gejalanya lebih jelas serta sudah merusak kemampuan fungsional penderita. Contoh yaitu penderita lupa mengenai teman-teman, keluarga, atau kenangan-kenangan lama.
Selain itu, pengidap alzherimer menjadi tidak dapat mengenali tempat-tempat yang mereka tahu, serta bingung mengenai waktu. Bahkan, suasana hatinya menjadi cepat berubah, bingung, dan mudah cemas.
Bahkan, beberapa penderita pada tahap ini ada yang mulai mengalami gejala delusi serta halusinasi. Untuk kasus tersebut, biasanya pengobatan penyakit alzheimer yang diberikan mulai lebih intens.
3. Tahap Akhir
Sebagai tingkatan terakhir, tentu saja gejalanya lebih parah dibanding tahap lain. Sebab pengidapnya akan mengalami kerusakan signifikan dalam fungsi fisik maupun mental. Misal mulai sulit makan atau menelan makanannya.
Penderita juga dapat mengalami penurunan berat badan yang signifikan disertai dengan inkontinensia, yaitu mengompol atau buang air besar tanpa disengaja. Bahkan, pengidap bisa jadi tidak lagi dapat melakukan aktivitas dasar seperti makan, mandi, atau buang air sendiri.
Terapi Pengobatan Penyakit Alzheimer dan Pencegahan
Memang benar bahwa belum ada obat yang bisa secara total menyembuhkan alzherimer, namun dengan terapi obat-obatan tertentu gejalanya bisa dikurangi. Adapun jenis obat yang umum diresepkan oleh dokter kepada penderita penyakit ini adalah sebagai berikut:
1. Penghambat Kolinesterase
Jenis pengobatan penyakit alzheimer yang pertama adalah inhibitor atau penghambat kolinesterase. Obat-obatan dalam kategori ini, seperti Donepezil, Rivastigmine, dan Galantamine, bertujuan untuk meningkatkan kadar asetilkolin.
Asetilkolin sendiri merupakan sejenis zat kimia penting dalam fungsi kognitif yang dapat membantu memperlambat penurunan kemampuan berpikir. Sehingga, jenis obat inhibitor kolinesterase dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, termasuk memori.
2. Memantine (Namenda)
Berikutnya adalah memantine atau namenda, dapat membantu mengatasi gejala Alzheimer pada tingkat sedang hingga berat. Memantine bekerja dengan cara mengatur aktivitas neurotransmitter glutamat dalam otak manusia.
Glutamat sendiri merupakan neurotransmitter yang berperan dalam komunikasi antar sel saraf. Di mana pada penderita Alzheimer, aktivitas glutamat dapat menjadi tidak normal, sehingga dapat merusak sel-sel otaknya.
3. Antidepresan
Terkadang, jenis obat psikiatri seperti antidepresan atau antipsikotik bisa digunakan untuk mengatasi gejala perilaku tertentu. Contohnya yaitu ketika penderita mengalami gejala seperti delusi, kecemasan berlebih atau mengalami halusinasi.
Namun, penggunaan obat ini harus dilakukan dengan hati-hati karena beberapa antidepresan dapat mempengaruhi tekanan darah serta mempengaruhi penderita. Karena itu, pemberian obatnya harus disesuaikan dengan kondisi individu itu sendiri.
Selain pemberian obat-obatan di atas, pengobatan lain bisa melalui terapi khusus seperti stimulasi kognitif serta psikoterapi, misal terapi berbicara. Berbagai metode pengobatan penyakit alzheimer tersebut juga bisa saling dikombinasikan agar hasilnya lebih optimal.