Kesulitan menemukan penyebab motor tidak stabil membuat keselamatan berkendara berisiko. Apalagi goyang atau oleng sehingga membahayakan bagi pengendara. Sebenarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi masalah ini.
Pastinya terbilang mengganggu karena akan terasa bahkan jika melewati jalur rata. Apabila memasuki daerah yang ekstrem dan tidak rata, tentu tambah buruk. Tidak menutup kemungkinan terjatuh atau kehilangan kenyamanan berkendara.
Penyebab Motor Tidak Stabil dan Oleng Saat Dikendarai
Masalah oleng dan kurang stabil dapat terasa pada stang dalam waktu lama. Apalagi tidak bisa berhenti sendiri melainkan harus diketahui penyebabnya. Kemudian dapat membantu menyelesaikan atau memperbaiki masalah tersebut.
1. Ban Kempes atau Bocor
Salah satu penyebab motor tidak stabil yang sering Anda rasakan yakni ban kempes atau bocor. Masalah ini mempengaruhi kestabilan setang motor. Belum lagi dapat membuat bergoyang sehingga sulit mengendalikan lajunya.
Selain itu jika menggunakan ban tidak sesuai ukuran pelek juga berbahaya. Terutama membuat pengurangan stabilitas khususnya pada jalan rusak. Artinya jika mengalami kempes atau bocor, ada baiknya menuntun terlebih dulu.
2. Komstir Mulai Longgar
Bagian komstir letaknya pada bagian depan rangka dan membantu mengendalikan kendaraan. Tapi dengan berjalannya waktu, kemungkinan fungsinya mengendur. Kemudian saat berkendara akan merasakan sulit menggerakan hingga goyang.
Umumnya tanda mengalami kelonggaran yakni sulit membelokkan atau melakukan manuver. Apabila menemukan masalah tersebut, langkah yang perlu diambil yakni pemeriksaan. Kemudian memperbaiki dengan cara mengencangkan komstir.
3. As Roda Aus
Pengendara sepeda motor sering menemukan masalah as roda aus karena tidak menggantinya sesering sparepart lain. Penggantian umumnya terjadi apabila sudah patah. Meski begitu harus memperhatikan supaya kondisi tetap optimal. Karena menjadi penyebab motor tidak stabil, perlu mengecek secara rutin.
Tujuannya untuk memastikan agar kondisi ausnya tidak terlalu parah. Kalau sudah terlalu as, harus menggantinya sebelum kondisi yang lebih buruk. As yang mengalami aus sendiri memiliki tanda pemasangan semakin longgar. Khususnya pada diameter as dengan lubang bearing pada kendaraan roda dua. Sebelum patah, pastikan menggantinya demi kenyamanan saat berkendara.
4. Pemasangan Ban Kurang Sesuai
Menemukan pemasangan ban kurang sesuai terbilang berbahaya karena dipastikan asal-asalan. Pemasangan ban pada dasarnya membutuhkan prosedur atau teknik tepat. Jika dilakukan sembarangan, keselamatan pengendara tentu dalam bahaya.
Faktanya menjadi penyebab motor tidak stabil yang banyak ditemukan masyarakat. Pemasangan ban sendiri bukan hal mudah sehingga perlu dilakukan ahlinya. Memilih bengkel lebih baik untuk pemasangan demi memastikannya sesuai standar.
5. Kerusakan Velg
Masalah kerusakan velg terbilang buruk karena termasuk paling banyak ditemukan masyarakat. Terlebih jika mengalami bengkok karena kecelakaan hingga terjatuh. Selain itu sering disebabkan juga karena mengendarai motor saat ban kempes.
Pastinya dapat menyebabkan kurang stabil bahkan selalu oleng berkendara. Kerusakan lainnya yakni karena muncul retakan sehingga kestabilan menghilang. Anda dapat memeriksa dengan standar dua lalu cek secara menyeluruh dan teliti.
6. Segitiga Dudukan Motor Kurang Sejajar
Segitiga dudukan motor kurang sejajar menjadi masalah besar yang membuat pengendara oleng. Untuk bagian garpu kanan maupun kiri tidak seperti awal. Masalah tersebut mempengaruhi keseimbangan sehingga harus memeriksa segera.
Karena menjadi penyebab motor tidak stabil, harus mengaturnya kembali. Apabila ditemukan tidak sejajar, disarankan untuk memperbaiki segera. Bahkan hindari untuk membawanya berkendara sebelum benar-benar performanya membaik.
7. Laher Roda Bermasalah
Laher roda bermasalah banyak ditemukan pengguna motor dan terbilang sangat mengganggu. Padahal laher atau laker termasuk sebagai sparepart penting dalam kendaraan. Jika mengalami kerusakan, kemudian kestabilan akan menghilang.
Hal ini semakin terasa saat melewati jalanan rusak sehingga penting memeriksanya. Jangan lupa memastikan roda atau ban dalam kondisi baik. Jika keadaannya optimal, dapat dipastikan kalau permasalahan ada di laher.
8. Rusaknya Bearing Roda
Penyebab motor tidak stabil paling umum lainnya yang sering muncul adalah rusaknya bearing roda. Bearing memiliki fungsi untuk mempertahankan putaran roda. Apabila mengalami kerusakan, tentu kestabilan akan terganggu.
Sebenarnya kerusakannya yakni mirip berupa pecahnya bantalan peluru di dalamnya. Kemudian membuat setang goyang dan kesulitan melakukan manuver. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan menggoyang rode ke arah kanan dan kiri.
9. Tekanan Shockbreaker Kurang Seimbang
Pengendara sering merasakan penyebab motor tidak stabil yakni karena tekanan shockbreaker tidak seimbang. Padahal shockbreaker memiliki manfaat sebagai peredam kejut. Apabila tekanannya kurang, tentu lajunya tidak maksimal.
Bahkan kondisi tersebut dapat dirasakan pengendara saat menggunakan kendaraan. Khususnya saat melakukan pengereman dan terasa kurang nyaman. Untuk mengatasinya harus melakukan pengecekan hingga memperbaiki tekanannya.
10. Pernah Jatuh atau Kecelakaan
Apabila Anda pernah jatuh atau kecelakaan, masalah motor oleng dan sulit dikendalikan akan terasa. Mungkin jika dari luar hanya kelihatan bagian tergores atau lecet. Tapi bagian dalamnya seringkali ikutan terpengaruh.
Komponen yang mempengaruhi keseimbangan seperti sasis dapat berkurang kemampuannya. Walaupun dianggap sepele tapi dapat mempengaruhi kondisi motor. Hal ini sama apabila kerusakan terjadi pada ban yang mengalami penyok.
Jika Anda seorang pemilik motor, penting memperhatikan penyebab akselerasi menjadi oleng. Apabila tidak mampu memperbaiki sendiri, dapat mempercayakan pada ahlinya. Jadi, menemukan solusi terbaik penyebab motor tidak stabil.