Rangkaian Seri dan Paralel: Definisi, Kelebihan Kekurangan, Perbedaan

Kamu pasti sudah tidak asing dong dengan barang-barang elektronik seperti TV, kulkas, AC, dan kipas angin? Jika berbicara tentang barang elektronik, maka erat kaitannya nih dengan komponen penyusunnya. Resistor menjadi salah satu komponen tersebut. Resistor bisa menggunakan rangkaian seri dan paralel.

Jika kamu pernah mempelajari Fisika saat di bangku sekolah, maka kamu pasti sudah cukup familiar dengan kedua istilah di atas. Bukan hanya nama yang berbeda, tapi kedua jenis rangkaian listrik di atas juga punya fungsi dan kelebihan yang tidak sama.

Arti Rangkaian Seri dan Paralel

 

Jika kamu sudah lupa tentang apa itu rangkaian paralel dan seri, maka kamu bisa cek dulu definisinya di bawah ini:

1. Rangkaian Seri

Rangkaian Seri dan Paralel: Definisi, Kelebihan Kekurangan, Perbedaan

Rangkaian seri adalah jenis rangkaian listrik atau elektronik yang susunannya dibuat secara berurutan. Jadi, komponen yang ada di dalam rangkaian seri disusun pada satu jalur saja. Susunan yang seperti ini membuat seluruh komponen pada rangkaian seri menjadi dapat dialiri oleh arus listrik. Rumus dari rangkaian seri adalah Rs = R1 + R2 + R3 + dan seterusnya tergantung banyaknya susunan.

Istilah Rs mewakili hambatan total rangkaian yang satuannya menggunakan Ohm atau dilambangkan dengan Ω. Kemudian untuk R1 adalah hambatan pertama, R2 mewakili hambatan kedua, dan seterusnya. R1 dan seterusnya tadi juga menggunakan satuan Ohm.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian Seri dan Paralel: Definisi, Kelebihan Kekurangan, Perbedaan

Adapun rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang punya susunan sejajar, atau bisa dibilang bahwa rangkaian jenis ini dibuat berderet agar terhubung dan pada akhirnya menghasilkan arus listrik. Jenis susunan seperti ini membuat rangkaian paralel memiliki sumber arus listrik yang becabang-cabang.

Selanjutnya masing-masing komponen yang ada di dalamnya menghasilkan besar tegangan yang tidak sama. Karena itu, kamu perlu menjumlahkan komponen yang dilalui oleh arus listrik agar bisa mendapat jumlah total arus keseluruhan. Rumus rangkaian paralel adalah 1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + . . .dst.

Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya nih, kenapa sih tegangan yang dihasilkan pada rangkaian paralel bisa berbeda-beda? Jadi, masing-masing komponen yang ada para rangkaian ini akan terhubung dengan sumber tegangan (bisa kutub positif atau negatif).

Nah, hal inilah yang membuat masing-masing komponen menghasilkan tegangan berbeda. Tapi, jika satu saja komponen mengalami kendala, maka komponen lainnya juga bisa ikut terkena dampaknya tapi cenderung sedikit.

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri dan Paralel

Masing-masing jenis rangkaian listrik ini tentu punya kelebihan dan kekurangan dong. Berikut ini daftarnya:

1. Rangkaian Paralel

Kelebihan dari jenis rangkaian ini adalah jika salah satu cabang listrik atau komponen mengalami masalah, seperti putus atau rusak, maka cabang atau komponen lain masih bisa tetap berfungsi.
Contoh sederhananya adalah saat satu saklar lampu di rumah kamu dimatikan, maka lampu di ruangan lain tetap masih menyala.

Adapun kekurangannya adalah jenis rangkaian ini membutuhkan kabel atau penghantar listrik yang jumlahnya relatif banyak, yang berarti juga membutuhkan banyak dana. Maka, rangkaian paralel sama dengan mahal.

2. Rangkaian Seri

Jika dari segi pembuatan, jenis rangkaian seri termasuk lebih mudah untuk dibuat jika dibanding rangkaian paralel, sebab bentuk rangkaian seri memang sederhana.
Selain itu, rangkaian seri tidak membutuhkan banyak kabel dan cukup satu saklar saja, sehingga lebih hemat biaya. Kemudian saat ada kerusakan misal, maka jenis rangkaian ini juga lebih mudah untuk diperiksa. Adapun kekurangannya adalah:

  • Jika satu saja komponen saja mengalami masalah, misal putus, maka seluruh komponen pada rangkaian ini akan langsung tidak berfungsi atau mati.
  • Ketika kamu memasang sejumlah lampu pada rangkaian seri, maka cahaya yang dihasilkan lampu tidak akan sama terangnya. Jadi ada yang cukup terang, sangat terang, dan redup.
  • Secara keseluruhan penggunaan listrik termasuk tidak efisien karena total hambatan termasuk besar.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel

Rangkaian Seri dan Paralel: Definisi, Kelebihan Kekurangan, Perbedaan

  1. Kabel dan Saklar
    Kamu hanya membutuhkan sedikit kabel dan saklar untuk membuat rangkaian seri. Jenis rangkaian ini biasanya diaplikasikan pada senter dan baterai remot TV. Sedangkan untuk rangkaian paralel yang identik dengan banyak saklar dan kabel, contoh sederhananya adalah rangkaian listrik di rumah kamu.
  2. Kontinuitas Komponen Listrik
    Prinsip dari kontinuitas rangkaian seri adalah semua listrik akan mati jika satu saklar dimatikan. Hal ini terjadi karena susunan rangkaian seri yang searah sehingga arus daya juga berjalan hanya satu arah. Adapun kontinuitas rangkaian paralel tidak mengalami hal serupa, sebab saat satu saklar mati maka lampu lain bisa tetap menyala.
  3. Hambatan Total
    Kamu bisa mengetahui hambatan total pada rangkaian seri dengan menjumlahkan seluruh resistor yang ada, dimulai dari resistor pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Sementara pada rangkaian paralel, besarnya hambatan cenderung kecil.

Mengapa? Sebab satu daya dari rangkaian akan mengalirkan arus listrik yang tidak sama pada masing-masing hambatan yang ada. Inilah kenapa hambatan total paralel bisa didapat dengan menjumlahkan satu per satu hambatan, satu per dua hambatan, dan sebagainya.

Kamu bisa menggunakan rangkaian seri dan paralel tergantung pada tujuannya. Rangkaian seri cocok dengan peralatan sederhana seperti senter dan lampu hias yang tidak butuh kabel banyak. Sedangkan rangkaian paralel cocok untuk kebutuhan listrik rumah atau gedung.

Scroll to Top