Tanda anak bergejala stunting biasanya ditandai dengan mengalami keterlambatan pertumbuhan, dan perkembangan sebagai akibat dari nutrisi yang tidak memadai, penyakit berulang, dan kurangnya stimulasi psikologis.
Ini adalah tanda utama malnutrisi, penyakit termasuk diare dan kecacingan pada anak kecil, selama pertumbuhan prenatal yang disebabkan oleh ibu yang kekurangan gizi.
Kognisi yang buruk, kinerja akademik yang buruk, penurunan produktivitas, dan ini bila dikombinasikan dengan kelebihan berat badan di masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis terkait gizi di kemudian hari.
Stunting Pada Anak di Indonesia
Indonesia memiliki masalah gizi buruk yang serius bahkan sebelum COVID-19. Lebih dari dua juta anak sangat kurus, dan lebih dari tujuh juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, mengungkapkan tingginya frekuensi stunting di Indonesia disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya asupan penting seperti protein hewani dan nabati serta zat besi.
Wanita hamil, dan anak kecil di bawah usia dua tahun harus menerima layanan penting pada saat yang sama untuk mengatasi kondisi ini dan menghentikan stunting. Termasuk di dalamnya imunisasi dasar.
Tanda Anak Bergejala Stunting yang Perlu Dicurigai
Stunting dapat terjadi akibat kekurangan gizi di luar fase tumbuh kembang, seperti saat bayi masih dalam kandungan. Wanita hamil yang tinggal di lokasi dengan air yang tidak bersih, sanitasi yang buruk, dan akses terbatas ke makanan higienis berisiko terkena penyakit ini.
Untuk itu, para ibu harus mewaspadai beberapa tanda stunting pada masa kanak-kanak agar dapat mencegah masalah ini secara efektif. Inilah tanda-tandanya :
- Tumbuh Perlahan
Jika tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, bisa dikatakan pertumbuhannya melambat. Pertumbuhan tulang yang tertunda pada tulang anak adalah tanda anak bergejala stunting.
Untuk memastikan tubuhnya sesuai dengan kurva pertumbuhan, anak perlu mendapatkan pemeriksaan fisik rutin ke dokter atau rumah sakit. Pemeriksaan ini biasanya meliputi pengukuran berat badan dan lingkar kepala anak. - Keterlambatan Dalam Perkembangan Kognitif
Dalam jangka panjang, tanda anak bergejala stunting menunjukkan indikasi lebih mungkin mengalami pertumbuhan kognitif dan perilaku yang lebih buruk sejak usia dini.
Akibat gizi buruk yang terus berlanjut, stunting menyebabkan anak sulit berkonsentrasi, sulit menangkap informasi, dan tidak mampu mencerna pelajaran secara mendalam. - Pertumbuhan Gigi Tertunda
Selanjutnya tanda anak bergejala stunting adalah pertumbuhan gigi tertunda. Namun, tumbuh gigi yang terlambat juga bisa disebabkan oleh gangguan pada gusi atau tulang rahang.
Jika si kecil mengalami pertumbuhan gigi yang lebih lambat, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis, agar lebih mengetahui secara pasti penyebab telat tumbuh gigi anak Anda.
Stunting sebenarnya dapat dihindari pada setiap tahap kehidupan dengan bantuan keluarga, dimulai dari janin dalam kandungan dan berlanjut ke bayi, anak kecil, remaja, pernikahan, kehamilan, dan lain sebagainya.
Mencegah Stunting Pada Anak Dari Dini
Tanda anak bergejala stunting memiliki IQ 5-10 poin lebih rendah dari anak-anak pada umumnya. Mereka merupakan generasi penerus dan harapan cita-cita bangsa Indonesia, sehingga hal ini jelas menjadi perhatian.
Berikut ini adalah pendekatan untuk menghentikan pengerdilan atau penyusutan tumbuh kembang pada masa kanak-kanak:
- Menyusui Bayi Selama Enam Bulan
Karena ASI mengandung zat gizi mikro dan makro, maka stunting pada anak dapat dikurangi dengan memberikannya kepada bayi secara rutin selama enam bulan.
ASI mengandung protein Whey dan Colostrum yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi yang lemah, dan menjaga kesehatannya setiap saat disamping kandungan makro dan mikronutriennya.
Jadi Anda para ibu, disarankan untuk memberi mereka ASI yang konsisten selama enam bulan lagi untuk mengurangi anak bergejala stunting. - Jadwal Imunisasi Secara Keseluruhan
Anak-anak dapat terhindar dari berbagai penyakit dengan menerima vaksinasi, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka.
Menurut IDAI, untuk mengurangi tanda anak bergejala stunting, anak-anak harus menerima vaksinasi yang direkomendasikan secara teratur sejak lahir hingga berusia 18 tahun. - Selalu Menjaga Kebersihan Lingkungan
Terkadang saat bermain, anak-anak tidak sepenuhnya memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Anak-anak, bagaimanapun, sangat rentan terhadap penyakit. Dalam situasi ini, tanggung jawab orang tua harus mencakup hal-hal ini.
Stunting bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya diare yang disebabkan oleh paparan racun yang masuk ke dalam tubuh. Pembersihan rutin area bermain anak-anak selalu diharapkan.
Anda harus segera mengunjungi dokter anak untuk membuat janji jika catatan berat dan tinggi badan di bawah referensi. Terlebih lagi jika anak menganggap makan dan minum susu sebagai tantangan.
Sebaiknya juga secara teratur membawa anak ke posyandu untuk memantau perkembangannya, juga penemuan dini akan tanda anak bergejala stunting.